Kehidupan iman Paulus melewati masa-masa cerah dan juga masa-masa suram. Menurut sejumlah penafsir, “seseorang” yang disebut Paulus pada ayat 2–5 itu tidak lain adalah dirinya sendiri. Ia menjalani suatu pengalaman rohani yang dahsyat, diangkat ke Firdaus, dan mendapatkan penyataan dan penglihatan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Namun, selain pengalaman hebat itu, Tuhan juga memberinya pengalaman buruk. Tidak jelas benar apa yang dimaksudkan Paulus dengan duri dalam dagingnya itu. Yang jelas, duri itu suatu kelemahan yang mencegahnya agar tidak menyombongkan diri, tetapi malah mendorongnya bersandar pada anugerah Allah.
Adakah ”duri” yang terus mengganggu kita? Kita berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkannya, tetapi tidak berhasil juga. Mungkin Tuhan mengizinkannya untuk mengingatkan kita akan kemanusiaan dan kebutuhan kita akan anugerah-Nya. Seperti Paulus, kita dapat belajar menerimanya secara rela dan lapang dada.
DALAM KEMURAHAN ANUGERAH TUHAN
KELEMAHAN DAPAT BERUBAH MENJADI KEKUATAN
KELEMAHAN DAPAT BERUBAH MENJADI KEKUATAN
Penulis: Arie Saptaji
|||||| sumber: http://www.renunganharian.net/ ||||||