Periksalah kembali persahabatan yang pernah Anda rajut. Apakah masih terbentang di sana? Atau Anda telah melupakannya jauh sebelum ini? Bekerja keras dan meniti karir bukan berarti memisahkan Anda dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi, selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Apakah seperti itu hidup yang ingin Anda jalani?
Jangan kacaukan karir dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari hidup Anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup Anda. Berbagi kesedihan pada sahabat, mengurangi kesedihan itu, dan berbagi kebahagiaan dengan sahabat, melipatgandakan kebahagiaan itu.
Orang bijak berkata bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Sahabat terdekat Anda adalah keluarga Anda. Mungkin, itulah mengapa bersahabat dapat meringankan beban Anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan. Di sana Anda belajar menghindari hal-hal yang tidak Anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang Anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan.
Jangan kacaukan karir dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari hidup Anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup Anda. Berbagi kesedihan pada sahabat, mengurangi kesedihan itu, dan berbagi kebahagiaan dengan sahabat, melipatgandakan kebahagiaan itu.
Orang bijak berkata bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Sahabat terdekat Anda adalah keluarga Anda. Mungkin, itulah mengapa bersahabat dapat meringankan beban Anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan. Di sana Anda belajar menghindari hal-hal yang tidak Anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang Anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan.
Ada pepatah mengatakan, "Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tapi malah menyia-nyiakannya..."